Sabtu, 16 Juni 2012

TITRASI IODOMETRI




Pada titrasi iodometri analit yang dipakai oksidator yang dapat bereaksi dengan I-(iodide) untuk menghasilkan I2. I2 yang terbentuk secara kuantitatif dapat dititrasi dengan larutan tiosulfat. Dari pengertian diatas maka titrasi iodometri adalah dapat dikategorikan sebagai titrasi kembali.

Larutan standar yang dipergunakan dalam kebanyakan proses iodometrik adalah natrium tiosulfat. Garam ini biasanya tersedia sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O. Larutan tidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasi terhadap standar primer. Larutan natrium tiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama. Sejumlah zat padat digunakan sebagai standar primer untuk larutan natrium tiosulfat. Iodium murni merupakan standar yang paling nyata, tetapi jarang digunakan karena kesukaran dalam penanganan dan penimbangan. Lebih sering digunakan pereaksi yang kuat yang membebaskan iodium dari iodida, suatu proses iodometrik

Iodida adalah reduktor lemah dan dengan mudah akan teroksidasi jika direaksikan dengan oksidator kuat. Iodida tidak dipakai sebagai titran hal ini disebabkan karena faktor kecepatan reaksi dan kurangnya jenis indikator yang dapat dipakai untuk iodide. Oleh sebab itu titrasi kembali merupakan titrasi yang terbaik untuk titrasi yang melibatkan iodide.

Baik pada iodimetri ataupun iodometri, titrasinya selalu berkaitan dengan I2, meskipun warna I2 (bentuk teroksidasi) berbeda dengan warna I- (bentuk terduksi), secara teoritis untuk titrsi ini tidak memerlukan indikator. Tapi karna warnanya dalam keadaan encer sangat "lemah" maka diperlukan indikator. Indikator yang digunakan adalah amilum atau kanji. Amilum atau kanji dengan I2 akan bereaksi dan reaksinya adalah reaksi yang dapat balik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan titrasi iodometri adalah sebagai berikut :
  • Penambahan amilum sebaiknya dilakukan sat menjelang titik akhir titrasi, dimana hal ini ditandai dengan warna larutan menjadi kuning muda, karena kompleks amilum-I2 terdisosiasi sangat lambat akibatnya banyak I2 yang terabsorbsi oleh amilum jika amilum ditambahkan pada awal titrasi.
  • Titrasi harus dilakukan dengan cepat untuk meminimalkan terjadinya oksidasi iodide oleh udara bebas.
  • Pastikan jumlah iodide yang ditambahkan berlebih sehingga semua analit tereduksi dengan demikian titrasi akn menjadi akurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar